Kamis, 18 Juli 2013

Welcome To My Juliiiii !

Bulan penantianku pun telah tiba. Andai ia berwujud, peluk dan ciumku pasti sudah menyambarnya erat-erat. 23 tahun hidup, ini kali pertama saya menantikan bulan ini lebih dari biasa. Mengapa lebih dari biasa?
Alasannya ada 2 : Pertama, karena milad (ulang tahun) saya yang jatuh di tanggal 6 Juli, dan yang kedua karena ada bulan paling barokah (Ramadhan) yang menyusup di bulan ini. Aaaah siapa yang tak menantikannya!

Untuk alasan pertama, sebenar-benarnya biasa saja. Karena saya bukan orang yang senang memperingati milad, apalagi merayakannya. Tetapi, yang membuat spesial dari biasanya, adalah milad kali ini saya berusia tepat 23 tahun. yang artinya adalah usia warning MENIKAH -,- maka hati saya pun grogi tak menentu bertemu dengan 6 Juli di tahun ini.
Mengapa grogi? Bukan karena saya yang tidak siap menikah, tapi karena jodoh saya masih melanglang buana entah kemana. -,-
Tapi kali ini, saya tidak ingin membahas masalah pencarian jodoh (sedikit tobat, karena terlalu sering memposting di twitter masalah jodoh, nikah, suami, istri, ibu, anak, sampai-sampai seluruh follower mengira saya sangat serius mencari calon suami. Dan alhasil, ada beberapa teman yang menghubungi saya untuk siap ta’aruf. -,- aaak tobat bener dah!)
Masalah grogi, bagaimana tidak. Sejak 2010 ilmu-ilmu mengenai ta’aruf, walimah, menjadi istri sholeha, melayani suami dengan baik, mendidik anak dalam wadah islam, dan sebagainya, sudah saya pelajari matang-matang. Buku-buku mengenai itu pun sudah bertumpuk di almari. Lalu?
Allah mengambil dia sementara, calon suami yang sudah siap menjadi suami. Sudah menjadi rahasia umum, kalau saya sedang menanti sang hafidz di negeri Pakistan sana, selama 10 tahun. Allah memisahkan kami dengan sebaik-baik pisah, yang tak ada komunikasi apapun bentuknya. Entah apa tujuan Allah memisahkan kami setelah proses ta’arufan. Apakah ingin menguji kesetiaanku, ataukah memang tak berjodoh. Jika pilihan yang kedua benar adanya, maka sudah jauh-jauh hari saya mengikhlaskannya, asal ia berguna bagi ummat suatu saat nanti. (Walaupun nyawa saya rasanya setengah lepas) T_T
Mengingat dia kembali, mengingat kisah lika-liku ini, saya ingin berterima kasih kepada salah satu teman saya yang siap mengangkatnya menjadi film dokumenter. (saya pun tak tahu jelas dari sudut apa saja si sutradara ini sampai mengide filmkan kisah ini). Katanya, “tunggu saja tanggal mainnya.” *pingsan*.

Edisi curhat selesai. Kembali kemasalah milad. Banyak alasan mengapa saya tidak suka merayakannya. Bukan alasan pribadi yang dibuat-buat, tetapi tak lain dan tak bukan adalah tuntunan Baginda besar saya, Rasulullah SAW.
Lengkapnya, silah disimak di postingan saya yang ini :

Untuk alasan kedua, Ramadhan yang menyusup.
Rasa-rasanya saya tak perlu berpanjang lebar masalah bulan paling spesial ini. Karena semua ummat sudah tahu betapa istimewanya bulan ini, hingga dinantikan selalu. Tetapi, jika ada yang ingin membaca dan menambah pengetahuan mengenai Ramadhan, saya juga sengaja mempostingnya. Silah disimak disini:

Semoga bermanfaat^^
Selamat menjalani bulan Juli, ya! *heheu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar