Satu hadits di
bawah ini, membuat hati saya bergetar haru, saat mengetahui apa keuntungan di
balik ramadhan. Kembali, saya ingin membagikannya kepada semua. :')
Dari Salman
r.a, ia berkata, “Pada akhir bulan Sya’ban, Rasulullah saw berkhutbah kepada
kami. Beliau bersabda, ‘Wahai Manusia, telah dekat kepadamu bulan yang agung
lagi penuh berkah. Bulan yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik
daripada seribu bulan. Bulan yang di dalamnya Allah menjadikan puasa sebagai
fardhu dan bangun malam sebagai sunnah. Barangsiapa mendekatkan diri di
dalamnya dengan beramal sunnah, maka (pahalanya) seperti orang yang beramal
fardhu pada bulan lainnya. Dan barangsiapa beramal fardhu di dalamnya, maka
pahalanya seperti orang yang beramal tujuh puluh amalan fardhu pada bulan
lainnya. Inilah bulan kesabaran, dan pahala sabar adalah surga. Inilah bulan
kasih sayang, bulan saat rezeki seorang mukmin ditambah. Barangsiapa memberi
makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka itu menjadi ampunan bagi
dosa-dosanya, dan mendapat pahala yang
sama tanpa mengurangi pahala orang itu sedikit pun.’ Mereka bertanya, ‘Ya
Rasulullah, tidak setiap kami memiliki makanan untuk diberikan kepada orang
yang berbuka puasa.’ Beliau bersabda, ‘Allah memberi pahala kepada orang yang
memberi makanan untuk berbuka puasa. Meskipun sebutir kurma, seteguk air, atau
sesisip susu. Inilah bulan yang awalnya penuh rahmat, tengahnya penuh ampunan,
dan akhirnya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa meringankan beban
hamba-hamba sahayanya pada bulan itu, maka Allah akan mengampuninya dan
membebaskannya dari api neraka. Perbanyaklah
empat amalan pada bulan itu. Dua diantaranya menyenangkan Tuhannya, dan dua
lainnya kamu pasti memerlukannya. Adapun dua perkara yang dengannya kamu
menyenangkan Tuhanmu adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan kamu
memohon ampunanNya. Dan dua perkara yang kamu pasti memerlukannya adalah kamu
memohon surga kepada Allah dan kamu berlindung kepada-Nya dari api neraka. Barangsiapa
memberi minum kepada orang yang berpuasa, maka Allah akan memberinya seteguk minum
dari telagaku yang ia tidak akan haus hingga ia masuk surga.’” (Ibnu Khuzaimah,
Baihaqi, Ibnu Hibban).
Semoga bermanfaat. :')
Tidak ada komentar:
Posting Komentar