Senin, 05 Agustus 2013

(tanpa judul)


Saya, bukanlah wanita yang pandai berkata, bersajak, apalagi bersyair.
Pagi ini, (tak sengaja) saya menemukan catatan puisi (satu-satunya) tentang hatiku yang mengeluh tentangmu. Tentang kepergianmu!

Re-post :

Hati..
Bagaimana rasanya berkorban?
Kuatkah engkau dalam butir-butir kepingan yang akan hancur?
Relakah engkau dalam kesesakan yang tiada henti?
Aku menangis.
Hati..
Apa yang terbesit dalam penatmu?
Katakan saja aku kan jadi penyimak buatmu!
Aku tahu engkau sedang menyiapkan diri,
Berdiri tegar dalam pilumu,
Untuk mempersembahkan kepada yang Maha Besar.
Aku tahu engkau bercanda tawa dalam sedihmu,
Tawa tuk membuang rasa luka yang sebentar lagi akan makin terasa menusuk!
Hati..
Luaskanlah dirimu demi Sang Pemilik hati,
Lapangkanlah dirimu untuk yang Maha Lapang,
Tunjukkanlah bukti cintamu pada-Nya dengan sebuah pengorbanan besar,
Dan tetesan-tetesan air dari matamu yang mengalir indah,
Akan menjadi saksi bisu dalam cinta kasihmu pada-Nya.
--- @dewi_datz On 25 December 2010 ---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar