Selasa, 30 Juli 2013

2 dunia dalam "ifthor jama'ah" (Bukber)




10 hari pertama romadhon sudah dilewati. Artinya, kami memasuki 10 hari kedua romadhon. Dan tentu saja, di tengah-tengah bulan seperti ini semakin banyak undangan buka puasa bersama. Undangan dari teman SMP, SMA, kuliah, dan komunitas.
Dengan kondisi yang kurang fit, ada 2 undangan yang saya putuskan untuk dihadiri. Harinya pun berentetan. Sebut saja undangan dari teman-teman A dan teman-teman B.

Hari pertama, saya mengikuti ifthor jama’ah (atau yang lebih dikenal dengan sebutan “bukber”) di salah satu rumah teman yang dipilih. Sejam sebelum bedug berbunyi kami sibuk bercengkrama. Ada yang membahas tentang bahasa arab, ada yang membahas tentang hadits-hadits dhoif bulan puasa, ada yang membahas rencana i’tikaf 10 hari terakhir romadhon, dan adapula yang lucu-lucuan, sesekali membumbui forum yang penuh dengan keseriusan. Semuanya asik, semuanya merasa amatir soal agama. Tak ada yang merasa hebat. Kami bertukar pikiran dengan indahnya. Lalu, ketika memasuki waktu berbuka, kami duduk rapi dan tenang. Semua saling melihat, melakukan aktifitas makan dan minum dengan tangan kanan. Andai saja ada yang berdiri dan menggunakan tangan kiri, mungkin sudah kena peringatan. (hahaha inilah asyiknya jadi makhluk yang saling mengingatkan :’) )
Semua menggunakan waktu beberapa menit itu melahap minuman manis dan kue-kue kecil khas Palu seperti tetu, onde-onde, dan cucur. Cukup beberapa butir saja. Lalu? Semua saling mengingatkan untuk sholat maghrib dulu. Yang lelaki bergegas ramai ke masjid, dan wanita berjama’ah di rumah.
Usai sholat, kami mengisi perut yang masih lapar tadi dengan menu pilihan yang lebih berat, nasi beserta lauk-pauk. :)

Hari kedua, saya mengikuti bukber lagi di tempat berbeda, undangan dari teman-teman B.
Sejam sebelum berbuka, saya sudah tiba di tempat yang ditentukan. Aktifitas yang terlihat sama, semua terlihat bercengkrama menanti bunyi bedug. Tetapi, kali ini pembahasan inti tertuju pada masalah negara. Masing-masing terdengar memberi pendapat dengan pembelaan masing-masing. Saya hanya bisa menjadi pendengar, karena bukan ahlinya soal hukum-hukum negara. Dan lagi pula untuk saya pribadi, membicarakan politik negara itu seperti membicarakan kehidupan para koruptor, dan itu hal yang paling tidak penting dalam hidup saya. Sampai pada adzan berkumandang, semua bergegas ke meja utama tempat disediakannya makanan. Ada yang melahap es, ada yang mengambil jalangkote, bolupeca, tetu, dan kue-kue khas lainnya. Ada juga, yang langsung mencicipi makanan berat. Semua berhamburan menikmati makanan-makanan itu. ada yang duduk, dan ada yang berdiri. Tak ada adab makan minum dalam forum ini, dan tak ada yang saling mengingatkan. Saya, hanya mengambil segelas air putih lalu mengamati langkah-langkah yang bertukar mengambil makanan. Sampai tiba saatnya langit mulai gelap. Belum ada tanda-tanda lelaki ramai bergegas ke masjid. Dan wanita, hanya ada 3 orang yang bergegas sholat. Hingga langit gelap, pada pukul 19.30, kegiatannya masih telihat sama, semua asik bercengkrama sambil melahap makanan.

Hari berikutnya, saya sedikit berpikir, merenungi. Ah, begitu berbeda jauhnya manusia, walau dalam jarak yang sangat dekat. Seolah detik ini saya berada di sisi kanan dengan orang-orang religius, lalu detik berikutnya saya melompat ke sisi kiri dan menemukan orang-orang awam. Tak ada yang disalahkan, dan tak ada yang perlu dihakimi. Karena itulah manusia, sama seperti halnya saya sendiri, yang tak tahu apa-apa tentang agama (awam). Hanya saja, saya sedikit tersenyum heran dengan dunia berbeda yang saya datangi. Seolah saya berangkat dari belahan bumi yang satu, ke belahan bumi yang lain dalam waktu singkat.
Dalam benak saya, pada mereka (yang meninggalkan sholat), jika saja dalam bulan romadhon ini mereka benar-benar melalaikan sholat, bagaimana dengan bulan-bulan lainnya? Sebegitu tidak pentingkah sholat di mata dan hati mereka? Lalu kepada siapa mereka meminta rezeki? Begitu tidak tahu dirinya kah manusia, ya Allah? :’)

Waallahu a’lam bishshowab..
Izinkan kami berlindung pada-Mu dari kesempitan iman dalam menyambut 10 hari terakhir romadhon-Mu, Ya Rabbi Izzati :’)

Senin, 29 Juli 2013

Kamu, pembiasaku minum (dengan tangan kanan).


2009 silam, setahun setelah lulus SMA, saya baru tahu sedikit demi sedikit tentang adab-adab sunnah Rasulullah SAW. Dan saya sadar, betapa pentingnya itu. Walaupun bagi saya sangatlah lambat diusia 19 tahun baru mengetahuinya.
Tapi tak mengapalah, yang penting saya sudah memiliki kemauan. :’)

Salah satu sunnah Rasulullah saw. yang baru saya tahu saat itu adalah “minum menggunakan tangan kanan”.
Dengan dalil seperti ini:
Rasulullah SAW. Bersabda, “Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika dia minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim)

Sesaat saya terhentak ketika mengetahui hadits ini, dan ketika mengetahui bahwa ini adalah sunnah Rasulullah.
Bagaimana tidak, sudah setahun saya menjalankan hal ini. Sejak 2008 saya membiasakannya. Dan yang membiasakan saya melakukan hal ini (minum menggunakan tangan kanan) adalah kamu.
Saat itu adalah masa SMA, berasa bahwa saya ada di masa jahiliyah, yang tak tahu apa-apa tentang agama saya sendiri. Lalu sering bercengkrama denganmu mengenai hal pelajaran. Saya menganggap kamu sama, seperti saya dan teman-teman lainnya yang berstatus jahiliyah. Lalu, dengan entengnya dan tanpa alasan apa-apa, kamu mengajariku untuk membiasakan minum dengan tangan kanan. Kamu selalu menarik lenganku yang tak peduli air tumpah, ketika saya sedang minum dengan tangan kiri. Dan setelah setahun saya membiasakannya, baru saya mengetahui (hadits) inilah alasannya.

Sekarang, 5 tahun berlalu, acap kali saya minum (yang tentunya dengan tangan kanan) tak luput saya selalu mengingat Rasulullah SAW (sebagai sunnahnya), dan mengingat Allah SWT. Lalu, mengingat kamu, sebagai pembiasaku minum dengan tangan kanan sejak 2008. Terimakasih :’)





Sabtu, 27 Juli 2013

Kodrat Wanita Itu ...

koleksi pribadi

 

#KodratWanita itu cantik. Jika ia merasa tak cantik, mungkin harus belajar tentang arti rasa syukur.

#KodratWanita itu lembut. Jika ada yang senang berkasar, mungkin harus belajar tentang arti sebuah "fitrah". 

#KodratWanita itu manja. Jika ada lelaki tak suka, silahkan cari pendamping hidup selain wanita.

#KodratWanita itu ingin dilindungi. Jika ada lelaki tak suka, jadilah tulang rusuk yang bengkok.

#KodratWanita itu kuat. Jika ada lelaki yang menganggapnya lemah, mungkin harus tahu arti dibalik do'a seorang wanita.

#KodratWanita itu keibuan. Jika ada wanita tak suka, maka berbaliklah kebelakang dan lihatlah keatas, untuk apa kamu diciptakan sebagai wanita.

#KodratWanita itu pelayan suami. Jika ia menolak sebagai pelayan, maka belajarlah apa fungsimu sebagai istri.

#KodratWanita itu madrasah anak. Jika tak suka, pandang lekatlah wajah anak kecil, siapa lagi yang mereka butuhkan jika bukan kamu, wanita? :)

Jumat, 26 Juli 2013

SHOPPING BAGIAN DARI WANITA !





Bukan wanita jika tak senang shopping. 
Remaja sampai nenek-nenek, pun melebarkan senyumnya ketika sedang berkecamuk dengan yang berbau shopping. 
Mengapa fanatik shopping? 
Fitrah dari Tuhan memang adalah faktor utama. Tetapi, ada faktor pendukung yang selalu membisikkan hawa nafsu wanita untuk selalu dan selalu berbelanja. Tak lain dan tak bukan adalah perkembangan dunia mode. Wanita, yang selalu ingin tampil cantik tidak heran jika selalu tergiur dengan yang namanya shopping. Lantas lelaki?
Apakah hanya diam tak bergerak melihat kemauan wanita? 
Jika ada yang seperti itu, siap-siap saja ia menjadi sampah di mata wanita. Sesederhana dan semiskin apapun lelaki, harus punya upaya untuk membahagiakan wanita dengan memenuhi kebutuhan yang wanita inginkan (tentu dengan segala macam pengertian dari wanita).
Jika lelaki ingin menyalahkan wanita dalam hal ini, maka salahkanlah Tuhanmu yang memberi fitrah senang belanja kepada wanita. Semua diciptakan berpasangan dan saling melengkapi. Siang malam, jauh dekat, susah senang. Dan fitrah si wanita yang ‘ego belanja’ dipasangkan pada tuntutan lelaki yang harus pandai mencari nafkah. Sekali lagi, dengan segala macam pengertian dari wanita, maksudnya wanita pun timbal balik dalam hal pengertian. Pengertian akan posisi rezeki suami. (mueheheh, tidak bermaksud mengegokan wanita). 
Terkesan matre? Tidak. (bukan pembelaan). Tapi kata Pak Mario Teguh dengan segala ucapan supernya, “kelihatannya memang matre, tapi itulah bagian dari seleksi alam.”
Matrealistis memang milik kaum wanita. Tetapi, matre yang baik adalah matre yang ditempatkan pada urutan prioritasnya. Ada yang menjadikannya prioritas nomor satu, ada yang nomor dua, dan seterusnya, dalam berbagai perbedaan sebuah penilaian. 
Untuk saya pribadi, amat sangat tidak pantas jika kematrealistisan di prioritaskan nomor satu. Mungkin lebih tepat di nomor 5. *loh :D
Tetapi, no judge ya! kembali kepada penilaian masing-masing. :)

Surat dari seorang suami Khuruj Fii Sabilillah

Surat ini menjadi pegangan di saku kecilku. Kadang, saya senang membacanya dikala sendu. Pengorbanan cinta dua orang insan di jalan Allah yang luar biasa. :')
Selamat membaca!


WAHAI ISTRIKU !

Hari ini aku pergi
meninggalkan kamu
meninggalkan anak-anak kita
meninggalkan rumah kita yg penuh kenangan.

Hari ini aku pergi
karena perintah dari Dzat yang telah menancapkan getaran di hatiku
ketika aku menatapmu.

Hari ini aku pergi
untuk menyenangkan hati seseorang
yang telah mengorbankan seluruh hidupnya
untuk kebahagiaan kita hari ini
sehingga kamu dan aku berjumpa dalam keadaan islam.

Hari ini aku pergi
untuk menghapuskan luka Sayyidul Anbiya Muhammad SAW,
karena lautan maksiat yang telah dibuat oleh orang-orang yang mengaku sebagai ummatnya.

Wahai istriku, aku pergi tinggalkan kamu
untuk datang kepada Dzat yang memiliki hati kamu
hingga bersemi cinta.. diantara kita.
aku pergi tinggalkan kamu
bukan karena aku tak menyayangimu
tetapi karena ada mata yang tak pernah mengantuk
mengawasi cinta kita
ada tangan yang akan pukul kita
ketika cinta kita melebihi cinta kepada-Nya.

Jika esok,
ketika kau terbangun dari tidurmu
kau tak dapati aku disisimu.. maka cepatlah bertahmid! Alhamdulillah..
kenapa?
bukankah Ummul Mu'minin Aisyah rha. ketika merasa senang,
karena hidup bersama Rosulullah, kekasih Allah SWT, maka Rosul katakan:
"Bahwa orang yang paling bahagia adalah orang yang suaminya keluar di jalan Allah,
karena.. dia bukan hidup dengan kekasih Allah, tetapi hidup bersama Allah."


Jika esok.. ketika melihat kamar kita sepi
tak ada canda ceria seperti hari sebelumnya
maka, bayangkan olehmu bagaimana rumah Sahabiyah
suami mereka selalu pergi membawa pedang
terkadang tak ada kabar.. yang ada hanya kubur.
tetapi mereka tetap katakan, "Biarlah rumah kami sepi, asalkan rumah-rumah di seluruh alam penuh dengan NUR IMAN".
jika esok.. tak ada tangan yang memberi suapan ketika kau makan
seperti yg biasa kulakukan padamu
yakinlah wahai istriku, Allah akan berikan suapan kepadamu 70 rasa di Jannah yg tak akan jadi kotoran jijik
bahkan mengeluarkan keringat melebihi kasturi.
ketahuilah istriku, bahwa makanan di dunia mengandung racun yang jadi penyakit jika tak buang hajat.

Jika esok.. musibah, ujian dan sejuta masalah datang dalam kehidupanmu tanpa aku,
lihatlah kepada hatimu, kemana kamu berlari?
saat itu Allah ingin lihat iman kamu
yang hari-hari bergantung kepadaku.
segeralah kau berwudhu, dirikan sholat
adukan urusanmu kepada Rabbmu.
kau akan bahagia di dunia yang sementara dan akhirat yang selamanya.
jika saat itu kau cari pertolongan dengan kebendaan, itulah kegagalan dalam hidupmu.
janganlah terpengaruh dengan keadaan dunia
di dalam kesenangannya ada kesusahan
kesudahan dari penderitaannya adalah kebahagiaan
sehingga senang dan susah kamu tetaplah menaati Allah.
jangan kamu bangga seandainya kamu dapatkan seluruh dunia
tetapi kamu kehilangan Allah, maka itulah kerugian yang besar.

Jika esok kau pandang rumah tetangga kita
suara tawa, keceriaan terdengar dari sana,
suami mereka selalu di rumah, tak pernah Khuruj fii Sabilillah,
jangan kamu iri! kamu justru belas kasih kepada mereka.
karena mereka sedang membangun tangisan dan permusuhan yang hebat di rumah mereka.
ketahuilah, bahwa setiap orang membangun rumah tangga
hakekatnya membangun tempat menangis
di rumah mereka akan datang malaikat maut
menjemput setiap nyawa yang ada
tak ada belas kasih, walau mereka katakan, "Jangan ambil istriku, jangan ambil anakku!"
saat itu suami mereka akan menyesal dan berkata,
"Ya Allah, karena kesibukanku memenuhi hajat istriku,
aku lalai mnjadi Naib Nabi-Mu, aku kini malu jumpa kekasih-Mu,
aku tak gembirakan hati Sayyidul Mursalin
aku lempar sunnah-sunnahnya, dan aku asyik makan minum bersama anak istriku seperti hewan.."
Istri dan anak mereka pun akan berkata,
"Wahai Suamiku! mana tanggungjawabmu?
kau tak pernah sirami hatiku dengan nur iman. Kau tak isi buku catatanku dengan amal!"
ketahuilah istriku, setiap amal suami merupakan tabungan buat istrinya.
bayangkan jika seorang suami hanya pandai mencari uang
apakah buku amalmu akan bertambah?

Istriku, kepergianku melewati batas negeri
adalah untuk mempersiapkan pesta-pesta besar untuk kita
bagaimana pendapatmu jika ada seorang ayah meruntuhkan rumahnya
untuk diganti dengan rumah yang lebih besar dan indah?
apakah anak istrinya marah? tentu tidak!
istriku..terlihat aku hancurkan rumah tangga kita
tetapi sebenarnya aku sedang membangun rumah kita
yang lebih hebat.. dari lempengan emas yang tembus seperti kaca.
ingatlah,
kenikmatan dunia tak seutuhnya
ahli dunia yang belum selesaikan tugasnya maka akan gelisah.
aku pun demikian, tak bisa tenang, karena belum sempurnakan iman kamu dan anak-anak
aku takut suatu hari dimana bumi dibelah dan isi dada dikeluarkan
sedang Allah berfirman, "Iman kamu tertolak!"

Lihatlah olehmu,
pemilik toko apakah rela ketika ia datang sedang tokonya sudah diduduki orang lain?
atau seekor ayam yang tak mungkin masuk ke dalam kandang yang berisi musang.
begitupula Allah tak inginkan di hati hamba-Nya ada najis dunia yang mengotori.
Ketahuilah dunia ini bangkai..dan yg mengejarnya adalah anjing!
Itulah sebabnya,
aku harus pergi di jalan Allah untuk membuang segala kecintaan dunia.

Ketahuilah istriku,
bahwa kematian adalah hari raya bagi orang-orang yang memiliki iman,
sedang bagi orang kafir kematian adalah puasa selamanya.
ingatlah istriku,
maut adalah kendaraan setiap insan menuju Allah.
mesinnya bukan harta atau kerajaan, tetapi iman dan amal sholeh
sedangkan jalan untuk sempurnakan iman, adalah dengan korbankan harta dan diri di jalan Allah.
percayalah!
kalaupun aku yang maju di hadapan musuh
tetapi kamu yang terlebih dulu dibukakan pintu surga oleh Ridwan a.s
kamu akan menunggu 500 tahun
berhias di depan cermin emas
dan kamu akan menjadi ratu bagi 70.000 bidadari dan malaikat.

Tahukah kamu!
bahwa kecantikan bidadari,
70.000 kali kecantikan wanita terhebat di dunia.
sedangkan, engkau wahai istriku
kecantikanmu 70 kali dari kecantikan bidadari.
bagaimana mungkin aku akan terkesan dengan selainmu?
bibirku pelahan berkata, “siapakah kamu?”
kamu tersenyum.
seandainya di surga ada kematian
maka senyummu akan membuatku mati paad saat itu.
tidur malam pertama kita,
laksana pengantin baru lamanya 40 tahun berbulan madu.

Itulah sebabnya
kamu jangan tertipu oleh wanita dunia.
apapun yang mereka perbuat
tak ada harganya di sisi Allah
Jika iman tak ada di hati.

Syekh Malik Bin Dinar berkata:
Nilai seorang wanita tercantik didunia ini..
Adalah tak lebih dari 2 butir kurma saja.

Maafkan aku,
karena tak pernah membawamu
pergi ke salon dunia
karena aku tak mau ditipu oleh mereka

Baju yg kamu pakai pun
hanya berwarna hitam
dan menutupi wajah manismu.
ketahuilah!
baju itu lebih baik dari dunia dan seisinya,
karena itu adalah pakaian istri raja dunia akhirat,
yaitu para Ummul Mu’minin
Istri Rasulullah saw.

Jangan terpesona!
dengan perhiasan ahli dunia.
gelang yang mereka pakai akan dipanaskan
dan ditempelkan di punggung mereka.
rambut yang di sasak akan di gantung
sedang di bawah di bakar api!
tahukah engkau wahai istriku
bahwa satu rambut wanita yang tampak
akan disiksa seratus tahun di neraka.
hari itu tak ada lagi siulan yang mengagumi
tak ada mata yang berani menatap
Bahkan, tak ada yg berani mengaku kenal dengannya!

Mereka BERTERIAK..

Ohh alangkah baiknya dulu aku BERHIJAB !
aku telah terfitnah dan menyebar fitnah
ku tampakkan betisku di depan etalase toko
kurias wajahku di kantor-kantor
kuperdengarkan suaraku di khalayak ramai
kupandang setiap mata lelaki yang berbicara padaku
ku biarkan selain suamiku mencium bau parfumku
Yaa Allah! Maafkan aku!


Istriku,
jika kamu istiqomah menggunakan purdah
maka Allah akan menjemput kamu untuk hadir di pesta nabi-nabi.

Jika telingamu kamu jaga dari musik-musik dunia
kamu akan mendengar suara Nabi Daud a.s bernyanyi
dimana sungai pun berhenti mengalir untuk mendengar kemerduannya.

Kau akan dengar..
baginda Nabi membacakan surat
Yaasiin dan Thaha
dan, puncak kebahagiaan
ketika melihat wajah Allah
dan mendengar Allah membaca firman-Nya
Surat Ar Rahman.

Itulah sebabnya aku nasehati kamu
agar tundukan pandangan
jaga lisanmu dari ghibah
dan jangan berdusta!

JANGAN SIA-SIAKAN UMURMU
masa luangmu
kajilah sunnah nabimu
dan berusahalah agar hidupmu
sebagaimana kehidupan sahabiyah.

Jangan kau tambah ilmu kamu tentang keduniaan
yang menyebabkan kamu mencintainya.

Aku bangga
jika ada yang bertanya kepadamu
dimanakah tempat belanja terhebat di kota ini?
sedangkan engkau mengatakan tak tahu!
ketahuilah
bahwa sahabiyah tak hafal jalan di kampung mereka sendiri
tetapi, mereka hafal jalan-jalan menuju Syurga

Asbab wanita berteriak serukan jihad
berapa banyak laki-laki telah menjadi raja-raja di surga
“Jika kamu melihat Surga Niscaya terlihat merupakan kenikmatan dan kerajaan yang besar.” (Al Insan:20)

Istriku!
hiduplah dengan sederhana
karena kesederhanaan adalah pupuk dari agama.
agama akan subur dengan kesederhanaan
dan Allah akan menolong hamba-Nya
Yang ada dalam kesederhanaan.

Jika rumah kamu
begitu banyak barang yang kamu beli
maka kamu akan sibuk membersihkannya
tetapi kamu lupa membersihkan hati.

Hidupkanlah ta'lim rumahmu
untuk hadirkan malaikat
yang akan buat suasana di rumahmu dengan ketaatan
sehingga menularkan sifatnya kepada anak-anak kita.

Dengan hidupkan ta’lim
walau rumah kita tak ada harta apa-apa
namun..
penduduk langit melihatnya bercahaya
sebagaimana kita memandang bintang-bintang di langit.
Ketahuilah!
Bahwa kehidupan ini pada hakekatnya ruh bukan jasad.
Syekh Abdul Wahab katakan:
Apabila ruh kamu
Selalu diikutkan untuk memenuhi  jasad kamu
Maka ruh kamu akan busuk ketika kematian.

Aku pernah datang kesuatu negeri
di musim panas.
kucoba berjalan tanpa alas kaki
rasa panas begitu menusuk sampai kesendi
sekujur tubuhku berkeringat.
aku membayangkan suatu masa di Mahsyar
dimana bumi yang baru
dari tembaga yang mendidih akan dibentangkan
setiap orang yang membawa harta akan berdiri disana
seluruh tubuh tenggelam dalam peluh
tak mungkin aku tega melihat kamu
ada dalam barisan itu
hanya karena benda-benda dunia yang nikmatnya sesaat.

Yakinlah
Allah tak letakkan kemuliaan
dalam harta sebagaimana Qorun,
atau dalam kekuasaan sebagaimana Fir’aun,
Kaum Madyan ahli dalam perdagangan,
Kaum Nuh begitu yakin dengan aktsariyat jumlah mereka yang banyak,
kehebatan pertanian Kaum Saba,
teknologi yang dimiliki Kaum Tsamud,
kekuatan tubuh sebagaimana Kaum A’d,
Allah swt telah hinakan dan hancurkan mereka.
karena tak ada iman yang shoheh.

Istriku, bacalah Al-Qur’an
sebagaimana seorang murid membacanya di depan guru
maka kamu seolah hadirkan dirimu membaca di depan Allah.
jangan lupa berdzikir, setiap nafas yang keluar dari hidungmu
sertailah nama Allah.

Ingatlah, Umar r.a katakan:
“Bahwa mengingat makhluk adalah penyakit dan obatnya adalah mengingat Allah”.

Aku titipi anak-anak kita
didiklah dengan agama yang benar
jika mereka meminta sesuatu kepadamu, katakanlah:
“Nak, mintalah hajatmu kepada Allah.”.

Aku ceritakan kepadamu tentang Ummu Imaroh Rha,
tatkala putranya Abdullah bin Zaid
syahid dipotong-potong
maka penduduk Madinah berbondong-bondong memberi ucapan tazkiyah
tetapi wanita mujahidah itu katakan:
“Jangan ucapkan tazkiyah kepadaku tapi ucapkanlah ta'niyah(suka cita)
karena ketika aku menempelkan mulut anakku keputing susuku
maka aku telah berniat menyerahkannya untuk Allah
dan kini niatku telah diterima Allah, itu sebabnya aku bahagia.”

Sewaktu aku di India, aku dengar kisah Pahlawan Tipu Suta
ia jalan di hutan dan jumpa harimau
maka dengan tangan kosong dia telah pukul harimau sampai mati
dan ketika didengar oleh ibunya, ibunya berkata:
“Aku tak heran dengan anakku, karena setiap kali aku menyusuinya,
selalu dalam keadaan berwudhu dan mengucapkan Bismillah.”

Istriku, pandanglah wajah anak kita tertidur
perhatikanlah, bibirnya adalah bibir kamu
matanya tajam seperti matamu
apakah kamu sadari, jika kamu gagal membawa mereka
kepada pakaian keshalehan
maka api neraka akan menghanguskannya
waktumu hanya sekali dan inilah saatnya kamu korbankan dirimu
untuk mereka.

Istriku, tak ada nabi dari kaum hawa,
tetapi seluruh nabi keluar dari rahim mereka.
Tanah yang subur akan keluarkan tanaman yang baik,
Tanah yang gersang biasanya tumbuh pohon berduri.
wanita yang buruk walaupun dia istri seorang nabi,
akan melahirkan anak yang kafir
lihatlah istri Nabi Nuh a.s
melahirkan Kan’an yang kafir, yang menjadi bibit kekafiran
sampai hari kiamat.

Tetapi, wanita yang siap korban menghinakan diri untuk Allah
akan melahirkan orang-orang sholeh
lihatlah Hajar, Sarah, Maryam r.humma.
bahkan Isra’ Mi’raj
nabi telah mencium bau harum dari pusara Masyitoh,
seorang wanita yang telah korbankan seluruh keluarganya untuk Allah.

Aku menyadari bahwa aku bukanlah Ali Bin Abi Thalib
dan engkau bukan Fatimah r.ha
iman kita lemah
sehingga kita harus tetap usaha atas iman sebagaimana sahabat
bantulah aku dalam menempuh jalan da’wah

Aku mendengar kisah seorang wanita di Pakistan
ia tasykil suaminya keluar satu tahun di jalan Allah
suaminya katakan: “nanti bagaimana dengan kamu?”
istrinya jawab: “Allah akan menjagaku.”

saksikanlah olehmu!
berapa banyak keluarga yang suaminya hendak kerja keluar negeri bertahun-tahun
tetapi orang tua siap jaga istri dan anak-anaknya. Kenapa?
karena mereka paham nilai uang, tapi tak paham nilai amal.

Mungkin banyak orang tanya:
“Sampai kapan suamimu selalu pergi tinggalkan kamu Khuruj fii Sabilillah?”
ketahuilah bahwa menjaga iman seperti penjaga sawah dari rumput
setiap saat harus dibersihkan
sampai kapan?
yakni sampai dipanen
jadi aku terus usaha sampai dipetik ruh kita
oleh Izrail a.s

Ketahuilah bahwa Mufti pertama dalam sejarah ummat ini
adalah Abu Bakar Sidiq r.a,
beliau telah habiskan semua hartanya untuk Allah dan Rosul-Nya.

Jalan dalam kehidupan ini hanya dua saja
yaitu jalan nafsu dan jalan ittiba’.
nafsu adalah hewaniat,
lihatlah olehmu seekor kerbau, dia asyik makan
sementara kawannya disembelih.

Sedang jalan ittiba’ hanya satu,
“Katakanlah (Wahai kekasihku Muhammad SAW) Bahwa.. inilah jalanku menyeru manusia kepada Allah SWT atas bashirah, aku dan semua orang yg mengikutiku..”
(Yusuf : 108)

Istriku
banyak orang merasa di jalan kebenaran
mengaku cinta kepada Nabi SAW..
tetapi mereka tak merasakan penderitaan nabinya.
mereka duduk dirumah, sholat, kekantor, ketoko,
mengaku sudah berada dijalan nabinya?

Sementara Rasulullah, berjalan diterik matahari untuk jumpa manusia
dicaci, dipukul, hingga keluar darah dari tubuhnya
itulah sebabnya, beliau menjanjikan kepada ummatnya:
“Barangsiapa yang menolong aku dan membantuku hingga tersampainya risalah Tuhanku maka baginya Jannah.”
seluruh Sahabat telah ambil takaza ini
mereka pergi tinggalkan rumah mereka.

Aku pun telah habiskan uang kita untuk perkara ini
dan pulang pun tak bawa hadiah
tetapi aku membawa pakaianku yang penuh debu Fii Sabilillah
sentuhlah oleh tanganmu
karena dapat menjadi tameng dari api neraka.

Wahai istriku
jika kamu lihat aku tak pergi khuruj disaat nisab tiba
itu berarti aku tak mencintaimu lagi. Kenapa?
perkawinan kita hanya didunia
Allah akan pisahkan kita di akhirat.

“Tidak! Ini tak boleh terjadi!”

Kamu harus targhib aku lagi
siapkan bisterku, bagku, dan tarik tanganku kedepan pintu
kunci pintu itu agar aku tak masuk lagi
teriaklah kamu, wahai istriku sayang
“Pergilah Suamiku, persiapkan pesta besar-besar untuk kita”

Katakan padaku:
  • Aku ingin dipan-dipan dari emas
  • Aku ingin minum khamar yang tak memabukkan
  • Aku ingin minum susu, madu, dari sungai yang mengalir di depan rumah kita
  • Aku ingin naik kuda yang bersayap
  • Aku bosan dengan asap dapur kita
  • Aku ingin pelayan yang tak minta upah, tak pernah lelah
  • Aku ingin nyaman selamanya..

Aku ingat..
waktu kamu hamil, minta buah yang tak musimnya
aku mencarinya keseluruh pelosok kota
karena aku menyayangimu.
perkawinan dunia adalah permainan
cintanya pun cinta yang main-main.
cinta yang sesungguhnya tak ada pengkhianatan
Tak pernah lagi puji orang lain.
suami istri saling mengagumi tak pernah bandingkan lagi dengan oranglain
hanyalah di Surga Na’im.

Sebelum ku akhiri suratku
aku ingin beri pujian untuk pengorbananmu
tetapi, aku tak pandai bersyair, tak seperti ahli dunia
aku hanya bisa berkata:
Aku mengagumi “matamu yang memerah” saat kau menangis meminta hidayah.
Aku mencintai “pipimu yang merekah” saat kamu berkhidmad menyiapkan secangkir teh disaat aku lelah.
Aku takjub dengan “hidungmu” yang mengeluarkan isak saat kamu bertobat atas masa lalu kita.
Aku mencintai “belaian tanganmu” saat kau mengusap anak kita yang berbuat kesalahan.
Aku menikmati indahnya “senyummu” saat kamu menghibur anak kita yg menangis agar kembali tertawa.
Aku bersyukur Allah telah jodohkan aku denganmu.
Aku tahu banyak lelaki berhajat padamu.
Untuk itu, aku tak akan sia-siakan kamu, menjagamu dari musibah dunia akhirat.
Istriki, aku mencintaimu..
Tapi aku tak selalu bersamamu, aku sering tinggalkan kamu.
Maafkan aku..
Hanya aku berharap, mencium harum nafasmu di dalam Syurga.
Tanpa ada lagi perpisahan memelukmu, tak akan lagi kulepaskan.

Ya Allah.. anugrahkan kami.. rahmatilah kami..
Gembirakanlah istriku walau dalam kesunyian dengan adanya asbab atau tanpa asbab disisinya.
Bersihkanlah hati istriku dari kecintaan kepada dunia agar mudah melafadzkan nama-Mu saat hari terakhir kehidupan dunianya.
Perpisahan kami dalam memperjuangkan agama-Mu, jadikan asbab  berkumpulnya kami dalam keluarga yang sebenarnya di Jannah.
Jadikan kesedihan kami, kerinduan kami, sebagai asbab Engkau ampuni kesalahan kami.
Jadikanlah asbab pengorbanan kami ini Engkau ridho kepada kami dan jadi asbab hidayah Buat seluruh alam... amin...amin...amin.

Selesai ditulis, Abu Navisah.

Di Markaz Reiwind
Lahore, Pakistan. Junii 2006.

Lelaki HIGHT QUALITY


LELAKI HIGHT QUALITY ?

Yang punya rumah mewah, mobil, aset, tampan, sukses, dan memiliki jabatan?
Bukan. Bukan itu!

Tapi, yang sholat 5 waktunya tepat waktu dan di masjid, pandai ngaji beserta tajwidnya, patuh pada 5 rukun islam, rajin shodaqoh, dan menghidupkan amalan sunnah tentunya! serta, punya harta sendiri. walau sederhana, namun tidak fakir / miskin.
Sekian. :)

INILAH AKU, dengan sejuta mimpi !

PUNYA SUAMI SHOLEH

Bukan impian hoax belaka. Seperti banyak wanita lainnya yang berkoar di lisan, “ingin mencari imam yang baik”, tapi dalam tingkah nyatanya ia memprioritaskan kekayaan.
Mencari suami sholeh, bukan berarti menuntut yang sempurna beribadah. Tapi, memilih yang mau berjuang keras dalam hal ibadah.
Mengapa suami sholeh?
Jika tak sholeh, apa yang mau diharapkan dari akhiratnya? Jika saya hanyalah wanita yang menginginkan dunia, tak perlu repot mendambakan lelaki sholeh, lelaki non-muslim pun siap diterima. Iya kan?
Lelaki sholeh al-hafidz, benar-benar impian saya. Dan itu sudah tertanam dibenak saya semenjak lulus SMA. Siapa yang tak iri melihat wanita memiliki suami hafidz (penghafal Qur’an 30 Juz) ? Begitu pula saya!
Dan sekarang, bola itu sudah di tangan saya, tinggalah saya yang menentukan, mau melepaskannya atau tetap erat menggenggamnya. Tapi, saya mempercayakannya pada takdir, karena saya yakin kekuatan takdir lebih kuat dari genggaman saya. :’)

  
PUNYA KELUARGA KECIL, HANGAT, SAKINAH, DAN AHLUL IBADAH


“Ibu adalah sebaik-baik madrasah.”  --- Beginilah pesan Baginda Rasulullah saw. :)
Jika saya bermimpi punya keluarga baik, maka saya sadar bahwa saya harus memperbaiki diri dulu, agar anak saya terlahir dari rahim yang baik dan terdidik dari tangan yang benar. Seperti penggalan kata dalam sebuah syair, “semua Nabi berasal dari kaum lelaki, tapi bukankah mereka terlahir dari rahim kaum wanita?” :’)
Maka sangat wajar dan wajib, jika saya memantaskan diri terlebih dulu, untuk mendapatkan mereka-mereka yang akan menjadi keluarga kecilku kelak. Aamiin.


MENJADI ISTRI SETA'AT SITI MUTHI'AH RADHIYALLAHU'ANHA
  
Siapa yang tak tahu dengan beliau (Siti Muthi’ah) ?
Jika kamu belum mengetahui, selamat, kamu telah membodohi diri sendiri. :’)
Bagaimana tidak, wanita ini, ketika masih hidup di dunia,  namanya sudah disebut-sebut oleh penghuni surga! *merinding*. Jika penghuni surga saja sebegitu antusiasnya menyebut-nyebut namanya, dibelahan dunia lain ada kamu yang tidak mengetahui beliau? *parah!
Dan tahukah mengapa sebegitu mulianya ia? Karena ia adalah wanita yang paling taat pada suaminya. Pun putri kesayangan Baginda Nabi Muhammad saw, Fatimah Azzahra r.ha, belajar padanya tentang ketaatan terhadap suami. Maka tak heran beliau adalah idola terberat saya. Begitu iri, bahkan saya bertekad harus dan harus bisa mengalahkan ketaatan beliau pada suaminya! *ppffft *aamiin sajalah :D
Sudah pernah mendengar kisah beliau tentang ketaatannya yang dahsyat? Jikalau belum, silahkan cek salah satu postingan saya di blog ini ya^^


PENULIS HEBAT DAN BESAR !

Wah, untuk hal keduniaan, inilah imipan saya satu-satunya! *hehe
Penulis mana yang tak mau menjadi hebat dan besar seperti Habiburrahman El Shirazy, atau Dewi Lestari? Bahkan seperti J.K Rowling!
Berawal dari yang biasa, insyaallah akan menjadi luar biasa. Berawal dari blog, insyaallah bisa menjadi novel. :P
Mengapa ingin menjadi penulis hebat dan besar, alasannya sama seperti di salah satu postingan saya juga “Mengapa Saya Menulis”. (silah dibaca ya^^)
Dan ini adalah karir yang harus saya kejar, ini adalah cita-cita terbesar saya (mengesampingkan cita-cita sarjana dan usaha :D )

Ikhtiar dan do’a adalah pondasi untuk mewujudkannya impian-impian ini. :)
Jangan takut bermimpi!
Biidznillah...