Minggu, 22 September 2013

R A S A

Saat terkoyak rasa
Angin datang membawa marah
Hujan datang membawa kecewa
Gelap datang membawa risau
Kilat datang membawa khayal
Dingin datang membawa isak

Hatiku sedang apa?

WANITA CANTIK




#Rambut adalah mahkota wanita, biarkan mahkotamu hanya untuk seseorang yang halal bagimu. :’)

#Aurat bukanlah permainan, karena auratmu adalah kunci surga dan nerakamu~

#Sedih jika berjilbab menunggu sebuah kesiapan. Karena ajal tak menunggu kesiapan itu. :’)

#Dan wanita berjilbab, bukan tanda bahwa ia sudah baik, tapi tanda bahwa ia ingin menjadi baik.


--- @dewi_datz 's note ---

Sabtu, 14 September 2013

PERCAKAPAN POLOS

Google's pic

“Kak Pinta, Efek Rumah Kaca itu apa?”
“Itu nama band, Wi...”
“Ooh saya pikir itu seperti nama soundtrack atau judul film begitu.” kataku datar. :|

HAHAHAHAHAHAHAHAHAAAAAA
Percakapan di dalam mobil antara saya dan Pinta itu adalah percakapan yang paling gila di dengar. Betapa polosnya pertanyaan itu.
Malam ini kami bertiga, saya, Pinta, dan Dila, meluncur menuju sebuah cafe yang bernama Raego. Disana beberapa teman-teman dalam komunitas film sudah menunggu. Sesampainya disana, percakapan kami di dalam mobil tadi kembali diulang. Si Pinta menceritakan pertanyaan saya itu ke mereka. Pertanyaan tentang Efek Rumah Kaca. Tentu saja mereka sebagai penikmat musik tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya. Apalagi Pinta menceritakannya dengan nada sungguh lucu dan ikut tertawa ngakak.
“Seriuss kasian.. saya tidak tahu itu Efek Rumah Kaca.” Timpalku pada mereka dengan wajah datar-datar saja dengan suara melemah yang membuat mereka semakin tertawa.

“Bukan hanya percakapan itu yang seru.” Sambung Pinta. “Tadi kita juga mampir di Golni, Si Dila mau lihat teman bandnya tampil di event musik. Trus Dila langsung beli 3 tiket, mau tidak mau kita langsung masuk ke dalam gedung. Dewi pun ikut masuk. Dan bayangkan Dewi dengan tampilan atasan pink, jilbab, dan rok yang muslimah sekali. Padahal di dalam penontonnya rocker-rocker pake baju hitam semua.. HAHAHAHAHAHAAA. Jelas saja Dewi jadi bahan tatapan. Hahahahahaaa.” Pinta bercerita lagi dengan nada terpingkal-pingkal.
 “Tadi itu saya dijebak leh. Apalagi band yang tampil hanya teriak-teriak yang liriknya cuma huruf A terus. Pokonya sepanjang lagu dia hanya nyanyi teriak A!” protesku datar.
“Hahahahaha.. itu memang kedengaran hanya A, Wi. Tapi itu ada liriknya dia nyanyi. Cuma karena dia teriak-teriak, jadi kedengarannya cuma A. Gitu.” Timpal Dila.
HAHAHAHAHHAHHHHAAAA. Saya pun diketawakan lagi. -____-
Di sela-sela pembicaraan yang makin gila itu, tiba-tiba salah seorang film maker mengambil Teh Sosro dari dalam cafe itu. Tiba-tiba saya langsung bertanya protes, “Oh disini ada Teh Sosro juga? Ya ampun, tau begitu saya tidak pesan kopi.”
“HAHAHAHAAHHAHAAA...” kembali mereka menertawakan saya lagi. “Iyalah Dewi ada teh sosro. Pertanyaanmu itu eee.. hahahaahah.”

Sudah, cukup sudah tertawanya. Malam itu cukup berkesan bagi kami. Dan malam itu juga malam terakhir Si Dila di Palu. Suasana makin hangat dalam dinginnya malam. Perut kami sakit karena tertawa.

Oh Tuhan! Sejak kapan saya polos begini. -____-
Sekian. :|

Rabu, 11 September 2013

BENCI #2

Puisi: Hanya Ingin Bilang “BENCI”

Mata alam terbuka kagum
Hati alam tertutup benci
Aku ingin mengetuk
Adakah manusia hidup di dalamnya?
Ataukah sebongkah jiwa mati?

Ragupun terjawab
Sesakpun telah nampak
1, 2, 3 dan 4.

Baik dan Benci, kini menjadi saudara.
Dalam diam, karenamu.
Adakah hati iba?

BENCI #1

Hanya ingin bilang “BENCI”

Tuhan, boleh saya bercerita lagi? Bahkan sedikit mengeluh. Maukah Kau mengizinkan, bahkan mendengar?
Dada saya sedikit meraung; ada orang yang baik. Bahkan super baik. Tapi, saya membencinya. Pantaskah?
Saya tidak salah membencinya kan, Tuhan?
Engkau Maha Tahu, bahkan lebih tahu.
Saya tahu apa? Sedikit saja.
--- ia telah melakukan 3 kesalahan fatal (di mata saya). Sejatinya, 2 kesalahan saja. Tetapi dari 2 kesalahan itu ia menciptakan 1 kesalahan kecil tapi sungguh besar akibatnya.
TIDAK JUJUR, TIDAK MENGHARGAI, dan TIDAK BERANI BERTANGGUNGJAWAB.
Pantaskah saya benci padanya dengan sebab kesalahan-kesalahan itu, Tuhan?
PELIS, jawablah PANTAS!
Hasrat pelanggaran saya sudah siap. Walau Kau melarang, betapa saya ingin melanggarnya.
Kumohon, izinkan.. izinkan.. izinkan saya membenci orang yang baik itu. :(